Pages

Monday 10 December 2012

Tasawwuf

PENGENALAN TENTANG ILMU TASAWWUF


Ilmu tasawwuf ialah ilmu yang menyuluh perjalanan seseorang mukmin di dalam membersihkan hati dengan sifat-sifat mahmudah atau sifat-sifat yang mulia dan menghindari atau menjauhkan diri daripada sifat-sifat mazmumah iaitu yang keji dan tercela .

2. Ilmu tasawwuf bertujuan mendidik nafsu dan akal supaya sentiasa berada di dalam landasan dan peraturan hukum syariat Islam yang sebenar sehingga mencapai taraf nafsu mutmainnah .

3. Syarat-syarat untuk mencapai taraf nafsu mutmainah:

a) Banyak bersabar .
b) Banyak menderita yang di alami oleh jiwa .

4. Imam Al-Ghazali r.a. telah menggariskan sepuluh sifat Mahmudah / terpuji di dalam kitab Arbain Fi Usuluddin iaitu :


1) Taubat .

2) Khauf ( Takut )

3) Zuhud

4) Sabar.

5) Syukur.

6) Ikhlas.

7) Tawakkal.

8) Mahabbah ( Kasih Sayang )

9) Redha.

10) Zikrul Maut ( Mengingati Mati )

5. Dan Imam Al-Ghazali juga telah menggariskan sepuluh sifat Mazmumah / tercela / sifat keji di dalam kitab tersebut iaitu :


1) Banyak Makan

2) Banyak bercakap.

3) Marah.

4) Hasad.

5) Bakhil.

6) Cintakan kemegahan.

7) Cintakan dunia .

8) Bangga Diri.

9) Ujub ( Hairan Diri ).

10) Riya' ( Menunjuk-nunjuk ).

Sirah Nabawiyyah



kisah nabi khidir Alaihissalam dengan Nabi Musa Alahissalam


Pada suatu hari Nabi Musa a.s mengumpulkan para pengikutnya beliau memberikan nasehat agar para pengikutnya selalu beriman kepada Allah dan beriman pada hari akhir serta hal-hal yang gaib.

“Wahai kaumku adakah orang yang paling mengetahui hal-hal yang gahib?” tanya Nabi Musa pada suatu kesempatan.

“tidak ada satupun di antara kami yang mengetahui hal tersebut, wahai Musa” kata salah satu pengikutnya.

“ketahuilah bahwa aku adalah manusia yang paling mengetahui hal-hal yang ghaib” kata Nabi Musa. Mendengar perkataan Nabi Musa, kaumnya hanya mengangguk-angguk saja.

Setelah kejadian itu, Nabi Musa ditegur oleh Allah swt, “Wahai Musa! Engkau tidak berhak berkata demikian. Ketahuilah, hai Musa ada hamba-ku yang paling mengetahui hal ghaib”

“siapakah hamba-mu itu, ya Allah?” tanya Nabi Musa penasaran.

“Jika engkau akan menemui hamba-ku, maka berjalanlah engkau. Jika sudah berada diantara pertemuan dua buah lautan maka berhentilah. Dia bernama Khidir” perintah Allah.

Nabi Musa kemudian pergi bersama sahabatnya yang bernama Yusya bin Nun dengan membawa ikan yang diletakkan di dalam keranjang sebagai perbekalan.

Keduanya pergi dengan berjalan kaki. Sesampainya di sebuah batu yang ada di pinggir pantai, mereka berhenti.

“Wahai sahabatku, sebaiknya kita berhenti sejenak untuk menghilangkan rasa lelah kita” kata Nabi Musa.

Ketika mereka beristirahat tanpa disadari ikan yang ada di dalam keranjang melompat dan jatuh kedalam laut, ikan itu masuk kedalam sebuah lengkungan yang sebelumnya sudah Allah sediakan, Yusya sangat terkejut melihat kejadian itu.

“masya Allah, apa yang telah terjadi dengan ikan yang kita bawa. Mengapa ikan itu dapat hidup kembali dan melompat ke arah laut?” tanya sahabat Nabi Musa dalam hatinya.

Setelah itu, Nabi Musa dan sahabatnya kemudian melanjutkan perjalanannya yang jauh, ketika mereka merasa lelah kembali dalam perjalanan, akhirnya mereka beristirahat sejenak.

Nabi Musa berkata kepada sahabatnya, “sahabatku sebaiknya kita beristirahat sejenak. Tolong keluarkan ikan yang kita bawa tadi”

Sahabat Nabi Musa beru teringat akan kejadian yang sebelumnya terjadi dan berkata “mohon maaf wahai Nabi Musa aku lupa memberitahukan bahwa ketika kita berhenti disebuah batu yang ada dipinggir laut, ternyata ikan itu melompat ke arah laut dengan cara yang aneh”

Nabi Musa pun berkata “Wahai sahabatku, itulah tempat yang kita cari selama ini! kalau begitu segera kita menuju kesana!”

Kemudian mereka berputar kembali ke arah yang sebelumnya. Sesampainya mereka di tempat yang dituju, yaitu pertemuan dua lautan, Nabi Musa melihat seseorang yang sedang duduk berselimutkan pakaian yang rapat.

Nabi Musa pun mengucapkan salam kepada orang yang sedang duduk tadi “assalamualaikum aku Musa. Apakah engkau yang bernama Khidir?” tanya Nabi Musa.

“waalaikumussalam, betul aku Khidir” jawab Nabi Khidir. “apakah betul engkau Musa dari Bani Israil?” tanya Khidir lagi.

“betul, ya Khidir” jawab Nabi Musa. “Wahai saudaraku Khidir, bolehkah aku mengikutimu untuk belajar ilmu yang engkau miliki?” pinta Nabi Musa.

“Wahai saudaraku Musa, ketahuilah sesungguhnya engkau, memiliki ilmu yang Allah ajarkan kepadamu yang aku tidak dapat mengetahuinya” jawab Nabi Khidir.

“Musa, sekali-kali Engkau tidak akan sabar bersama dengan diriku nanti” tambah Nabi Khidir.

“tolonglah wahai Khidir aku ingin sekali mengetahui ilmumu” pinta Nabi Musa.

“baiklah, jika Engkau ingin berilmu denganku, Engkau jangan sekali-kali bertanya dan menggugat apa yang aku lakukan” pinta Khidir.

“baik, aku akan melakukan apa yang kamu pinta” jawab Nabi Musa

Musa pun menyetujui permintaan Nabi Khidir. Nabi Musa dan Khidir kemudian berjalan sampai ke sebuah tepian pantai. Disana banyak terlihat perahu-perahu yang sedang bersandar. Mereka meminta kepada salah satu pemilik perahu untuk mengantarkan mereka ke seberang lautan.

“Wahai saudaraku, maukah engkau mengantarkan kami berdua ke seberang lautan?” pinta Khidir.

Karena pemilik perahu sangat mengenal Nabi Khidir, pemilik perahu pun mengizinkan keduanya naik ke perahu dan mengantarkan mereka ke seberang lautan.

Kemudian datanglah seekor burung dan hinggap diatas layar perahu. Dilihatnya burung itu menukik kearah laut beberapa kali. Tiba-tiba Nabi Khidir berkata kepada Nabi Musa “Wahai Musa ilmu yang kita miliki tidak sebanding dengan ilmu Allah, ilmu kita hanyalah seperti lubang yang dibuat burung itu di laut”

Lalu Nabi Khidir bersandar ke dinding perahu dan langsung membocorkan perahu itu.

Alangkah kagetnya Nabi Musa melihat apa yang telah dilakuakn Nabi Khidir

“Wahai, Khidir! Apa yang telah engkau lakukan? Engkau telah merusak perahu milik orang yang telah memberikan kita tumpangan gratis. Bukankah perbuatanmu itu dapat merugikan si pemilik perahu? Kata Nabi Musa penasaran.

“Hai Musa, Engkau tidak boleh menanyakan apa yang telah aku lakukan. Kalau engkau ingin mengetahui ilmuku hendaknya diam” pinta Nabi Khidir

“maaf wahai saudaraku, aku khilaf dan lupa persetujuan kita. Mohon Engkau tidak menghukumku karena kekhilafanku” jawab Nabi Musa

Nabi Musa pun kemudian terdiam.

Akhirya mereka berdua pun sampai diseberang lautan dan melanjutkan lagi perjalanannya.

Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan seorang pemuda yang gagah dan tampan wajahnya. Tiba-tiba Nabi Khidir menghampiri pemuda tersebut dan langsung membunuhnya. Alangkah kagetnya Nabi Musa melihat kejadian tersebut. Musa pun berkata, “Hai saudaraku Khidir, mengapa engkau membunuh pemuda yang tidak bersalah dan berdosa itu?”

Mendengar perkataan Nabi Musa, Nabi Khidir pun berkata “Hai Musa, kalau engkau bertanya lagi apa yang telah aku lakukan, maka Engkau harus meninggalkan diriku”

Nabi Musa pun hanya terdiam melihat kejadian itu. Kemudian mereka berdua melanjutkan perjalanan kembali. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, sampailah mereka berdua di sebuah desa yang penduduknya terkenal kikir. Nabi Khidir memutuskan untuk beristirahat di desa tersebut. Karena mereka lapar. Nabi Khidir bermaksud meminta sedikit makanan dari penduduk desa tersebut. Satu persatu penduduk rumah mereka kunjungi.

“assalamualaikum, bolehkan kami meminta sedikit makanan untuk mengganjal perut kami yang kosong?” pinta Nabi Khidir

Namun, bukan makanan yang mereka dapatkan melainkan makian dan cacian.

“enak saja, kamu meminta-minta. Tak sudi aku membagi makanan pada kalian” hardik penduduk desa.

Nabi Musa dan Nabi Khidir hanya tersenyum saja menanggapi cacian penduduk desa. Karena tidak dapat pertolongan, mereka memutuskan meninggalkan desa tersebut. Ketika mereka sampai di perbatasan desa, Nabi Khidir melihat sebuah rumah yang hampir roboh. Saat itu juga Nabi Khidir memperbaiki rumah itu. Dalam waktu singkat, rumah itu kembali berdiri kokoh. Melihat itu Nabi Musa merasa heran dan berkata “Wahai Nabi Khidir, apa yang telah engkau lakukan? Bukankah penduduk desa ini terlah menghina dan mengusir kita? Bahkan kita tidak diberikan makanan sedikitpun. Mengapa engkau memperbaiki rumah penduduk itu dengan tidak meminta upah dari mereka?”

Nabi Khidir hanya tersenyum dan berkata dengan lembut kepada Nabi Musa “Wahai Musa, ternnyata Engkau tidak sabar dengan apa yang aku lakukan! Kalau begitu, wahai Musa cukup Engkau bersamaku sampai disini”

“baiklah, hai Musa akan aku jelaskan mengapa aku melakuakn tiga hal yang kamu anggap aneh” kata Nabi Khidir lagi

“tolong jelaskan apa yang telah engkau lakukan agar aku paham” sambung Nabi Musa

“pertama, ketika aku membocorkan perahu. Ketahuilah bahwa sang pemilik perahu adalah nelayan yang sangat miskin dan hanya hidup dari perahu tersebut. Tak lama setelah kita meninggalkan tempat itu datang gerombolan perampok yang membawa pergi perahu-perahu milik nelayan. Semua perahu yang bagus-bagus dirampas oleh para perampok, yang tersisa hanyalah perahu si nelayan miskin yang sebelumnya telah aku bocori” kata Nabi Khidir

“kedua, ketika aku membunuh seorang pemuda. Ketahuilah bahwa pemuda itu seorang penyembah berhala. Pemuda itu hendak pulang kerumah orang tuanya untuk mengajak mereka menyembah berhala. Sementara kedua orang tuanya sejak lama beriman kepada Allah. Aku khawatir orang tuanya yang sangat sayang kepada anak itu akan menuruti perintahnya untuk menyembah berhala. Lebih baik aku bunuh saja agar orang tuanya tetap beriman kepada Allah. Dan aku berharap Allah mengganti keturunan orang tua itu dengan seorang anak yang lebih baik” jelas Nabi Khidir.

“ketiga, ketika aku memperbaiki rumah yang hampir roboh.sesungguhnya yang memiliki rumah tersebut adalah anak yang kedua orang tuanya telah meninggal. Didalamnya terdapat harta orang tua sang anak yatim. Aku khawator jika roboh, banyak penduduk desa yang akan merampas harta milik anak yatim tersebut. Begitulah hai Musa penjelasanku, ketahuilah bahwa apa yang telah aku lakukan merupakan petunjuk dan rahmat dari Allah” tutur Nabi Khidir menjelaskan kembali.

“baiklah wahai Musa kita berpisah sampai disini, karena ilmu yang aku miliki dan yang engkau miliki sangatlah berbeza” tutur Nabi Khidir.

Setelah itu, Nabi Musa dan Nabi Khidir berpisah dan tidak bertemu kembali..






SLOT MUHASABAH



Malulah wahai da'i,




kata mata sering membaca quran,




tapi mengapa masih mata kau gunakan,




melihat wayang yang merosakkan,




membaca komik yang melalaikan?










Malulah wahai da'i,




kata telinga sering mendengar peringatan,




tapi mengapa masih telinga kau gunakan,




mendengar lagu yang hanya untuk keseronokan,




mendengar bersama fitnah dan umpatan?










Malulah wahai da'i,




kata kaki sering menapaki jalan perjuangan,




tapi mengapa masih kaki kau gunakan,




menuju tempat yang jelas melalaikan,




bahkan jarang ke masjid kau langkahkan?










Malulah wahai da'i,




kata tangan sering menulis kebaikan,




tapi mengapa masih tangan kau gunakan,




menekan capaian (link) yang merosakkan,




menaip di ruang sembang tiada batasan?










Malulah wahai da'i




kata hati ingin kau bersihkan,




tapi mengapa masih hati kau gunakan,




mengiyakan segala dosa kemaksiatan,




menyokong hasutan nafsu dan syaitan?










Sedarlah wahai da'i,




cukuplah pengkhianatan kita lakukan,




cukuplah menghampiri sifat kemunafikan,




walau ku tahu da'i bersifat kemanusiaan,




terkadang sering melakukan kesilapan,




tapi jangan jadikan itu alasan,




untuk berterusan mengulangi kesalahan,




namun jadikannya satu sumber kekuatan,




menanam azam untuk mengambil pengajaran,




ayuh da'i sejati perlu kita buktikan!














2)pikirkanlah




Bersihkanlah dirimu sebelum kamu dimandikan
Berwudhu'lah kamu sebelum kamu diwudhu'kan
Dan solatlah kamu sebelum kamu disolatkan


Tutuplah 'auratmu sebelum'auratmu ditutupkan
Dengan kain kafan yang serba putih
Pada waktu itu tidak guna lagi bersedih
Walaupun orang yang hadir itu merintih


Selepas itu kamu akan diletak di atas lantai
Lalu dilaksanakanlah solat Jenazah
Dengan empat kali takbir dan satu salam
Berserta Fatihah, Selawat dan doa
Sebagai memenuhi tuntutan Fardhu Kifayah
Tapi apakah empat kali takbir itu dapat menebus
Segala dosa meninggalkan solat sepanjang hidup?


Apakah solat Jenazah yang tanpa rukuk dan sujud
Dapat membayar hutang rukuk dan sujudmu yang telah luput?
Sungguh tertipulah dirimu jika beranggapan demikian
Justeru kumenyeru sekelian Muslimin dan Muslimat
Usunglah dirimu ke tikar solat
Sebelum kamu diusung ke liang lahad
Menjadi makanan cacing dan makanan ulat


Iringilah dirimu ke masjid
Sebelum kamu diiringi ke Pusara
Tangisilah dosa-dosamu di dunia
Kerana tangisan tidak berguna di alam baqa'


Sucikanlah dirimu sebelum kamu disucikan
Sedarlah kamu sebelum kamu disedarkan
Dengan panggilan 'Izrail yang menakutkan


Berimanlah kamu sebelum kamu ditalkinkan
Kerana ianya berguna untuk yang tinggal
Bukan yang pergi
Beristighfarlah kamu sebelum kamu diistighfarkan
Namun ketika itu istighfar tidak menyelamatkan
Ingatlah di mana saja kamu berada
Kamu tetap memijak bumi Tuhan
Dan dibumbungi dengan langit Tuhan
Serta menikmati rezeki Tuhan


Justeru bila Dia menyeru, sambutlah seruan-Nya
Sebelum Dia memanggilmu buat kali yang terakhirnya
Ingatlah kamu dahulu hanya setitis air yang tidak bererti
Lalu menjadi segumpal darah
Lalu menjadi seketul daging
Lalu daging itu membaluti tulang
Lalu jadilah kamu insan yang mempunyai erti
Ingatlah asal usulmu yang tidak bernilai itu
Yang kalau jatuh ke tanah
Ayam tak patok itik tak sudu
Tapi Allah mengangkatmu ke suatu mercu
Yang lebih agung dari malaikat


Lahirmu bukan untuk dunia
Tapi gunakanlah ia buat melayar bahtera akhirat
Sambutlah seruan 'Hayya 'ala Solaah'
Dengan penuh rela dan bersedia
Sambutlah seruan 'Hayya 'alal Falaah'
Jalan kemenangan akhirat dan dunia


Ingatlah yang kekal ialah amal
Menjadi bekal sepanjang jalan
Menjadi teman di perjalanan
Guna kembali ke pangkuan Tuhan
Pada hari itu tiada berguna Harta, tahta dan putera
Isteri, kad kredit dan kereta
Kondominium, saham dan niaga
Kalau dahi tak mencecah sejadah di dunia .





PENGENALAN BLOG

Alhamdulillah,segala puji bagi Allah Tuhan sekalian Alam,selawat dan salam ke atas junjungan besar Nabi Muhammad S.A.W ,dan ke atas keluarga baginda serta sahabat-sahabat baginda                                         untuk pertama sekali dan selama-lamanya,sukalah ana untuk merafa'kan setinggi -tinggi kesyukuran ke hadrat Allah Taala yg telah mengurniakan ana 2 nikmat,yakni sihat dan masa lapang untuk menjayakan penulisan blog ini..

sedikit pengenalan untuk penubuhan blog ini,Insya Allah blog ini pertama sekali dtubuhkan adalah bermatlamat bagi memberi manfaat kepada orang ramai  untuk djadikan rujukan dan sedikit sebanyak perkongsian ilmu yg meliputi bidang fiqh,aqidah,sirah nabawiyyah,dan bab tasawwuf(ilmu akhlak)..moga2 blog ini memberikan sedikit sebanyak info dan ilmu yg bermanfaat untuk mendekatkan kita kepada Allah Taala Jalla Wa'ala........artikel yang dimasukkan ke dalam blog ini juga ada yang ditulis sendiri,serta pos dari mana2 blog   atau facebook  yg lain yg drasakan sangat bermanfaat untuk dikongsikan bersama 
dan saya mohon jasa baik semua agar tidak segan untuk menegur kesilapan diri yg menulis ini sekiranya terdapat percanggahan yg seleweng untuk maslahat bersama n bolehlah bertanyakan sedikit sebanyak  soalan yg Insya Allah saya akan cuba bantu mgikut kemampuan...apa -apa pun segala yang baik itu datangnya dripada Allah Taala dan yang buruk itu datangnya  daripada kelemahan diri saya sendiri
Barakallahufiina wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh......
Salam Ukhwah semua... ^_^